Private Blog Network (PBN) adalah strategi SEO yang memanfaatkan jaringan situs web untuk meningkatkan peringkat situs utama (money site) melalui backlink. Salah satu elemen penting dalam membangun PBN adalah pemilihan expired domain yang memiliki otoritas tinggi dan profil backlink berkualitas.
Namun, tidak semua expired domain layak digunakan untuk PBN. Beberapa domain mungkin memiliki riwayat buruk, penalti dari Google, atau backlink yang tidak relevan. Oleh karena itu, memilih expired domain harus dilakukan dengan cermat agar tidak merugikan strategi SEO yang telah dirancang.
Artikel ini akan membahas kriteria utama dalam memilih expired domain untuk PBN, alat yang bisa digunakan, serta langkah-langkah evaluasi sebelum membeli domain.
1. Kriteria Memilih Expired Domain untuk PBN
1.1. Otoritas Domain (Domain Authority – DA & Domain Rating – DR)
Otoritas domain mengukur seberapa kuat suatu domain di mata mesin pencari. Beberapa metrik yang digunakan untuk menilai otoritas domain adalah:
- Domain Authority (DA) dari Moz – Skala 1-100, semakin tinggi semakin baik.
- Domain Rating (DR) dari Ahrefs – Menunjukkan kekuatan profil backlink suatu domain.
- Trust Flow (TF) dari Majestic – Menilai kepercayaan berdasarkan kualitas backlink.
Tips:
- Pilih domain dengan DA minimal 20+ dan DR minimal 15+.
- Pastikan Trust Flow (TF) lebih tinggi daripada Citation Flow (CF), atau minimal seimbang.
1.2. Profil Backlink yang Berkualitas
Expired domain yang bagus harus memiliki backlink dari situs otoritatif dan relevan.
Hal yang harus diperiksa:
– Backlink dari situs berita besar seperti BBC, CNN, Forbes, atau Wikipedia.
– Backlink dari situs niche yang relevan dengan industri target.
– Tidak ada spam backlink dari situs berbahasa asing yang tidak relevan.
– Tidak ada backlink dari situs perjudian, obat-obatan terlarang, atau konten dewasa.
Tools untuk mengecek backlink:
- Ahrefs (untuk melihat jumlah dan kualitas backlink)
- Moz Link Explorer
- Majestic SEO
1.3. Riwayat Domain (Archive & Wayback Machine)
Memeriksa riwayat domain sangat penting untuk memastikan bahwa domain tersebut tidak pernah digunakan untuk tujuan spam atau black hat SEO.
Cara mengecek riwayat domain:
- Gunakan Wayback Machine (web.archive.org) untuk melihat versi lama situs.
- Pastikan domain tersebut sebelumnya digunakan untuk konten yang sah dan bukan situs spam.
- Hindari domain yang sebelumnya digunakan untuk PBN lain, farm link, atau redirect ke situs yang mencurigakan.
1.4. Status Indexing di Google
Pastikan domain masih terindeks oleh Google. Jika domain telah dihapus dari indeks, kemungkinan besar domain tersebut terkena penalti.
Cara mengecek:
- Buka Google dan ketik:
site:namadomain.com
- Jika tidak ada hasil, domain mungkin sudah di-deindex oleh Google.
Hindari membeli domain yang tidak terindeks kecuali jika yakin bisa merehabilitasinya.
1.5. Hindari Domain dengan Penalti Google
Domain yang pernah terkena penalti Google akan sulit untuk dipulihkan.
Cara mengecek penalti:
– Google Search Console (jika memiliki akses) untuk melihat notifikasi penalti.
– Ahrefs atau SEMrush untuk mengecek apakah domain pernah mengalami penurunan trafik drastis.
– isindexed.com untuk melihat status indeks domain.
2. Alat yang Digunakan untuk Memeriksa Expired Domain
Berikut beberapa tools yang berguna dalam mengevaluasi expired domain:
- Ahrefs – Untuk memeriksa backlink dan Domain Rating (DR).
- Moz Link Explorer – Untuk melihat Domain Authority (DA).
- Majestic SEO – Untuk mengecek Trust Flow (TF) dan Citation Flow (CF).
- Wayback Machine (Archive.org) – Untuk melihat riwayat konten domain.
- Google Search Console – Untuk melihat apakah domain pernah terkena penalti (jika memiliki akses).
- Whois Lookup – Untuk mengecek informasi kepemilikan domain.
3. Langkah-langkah Memilih Expired Domain yang Berkualitas
1: Identifikasi Expired Domain yang Potensial
- Gunakan situs seperti Expireddomains.net, GoDaddy Auctions, atau Namecheap Marketplace untuk mencari domain expired.
- Filter berdasarkan metrik seperti DA, DR, dan jumlah backlink berkualitas.
2: Cek Kualitas Backlink
- Gunakan Ahrefs atau Moz untuk melihat backlink domain.
- Pastikan backlink berasal dari sumber terpercaya, bukan spam.
Langkah 3: Periksa Riwayat Domain
- Gunakan Wayback Machine untuk melihat apakah domain pernah digunakan untuk situs berkualitas.
- Hindari domain yang pernah digunakan untuk spam atau farm link.
4: Cek Status Indeks di Google
- Gunakan perintah
site:namadomain.com
di Google untuk memastikan domain masih terindeks.
5: Pastikan Tidak Ada Penalti
- Gunakan Google Search Console atau Ahrefs untuk mengecek penalti Google.
6: Registrasi dan Hosting Domain dengan Aman
- Setelah menemukan domain yang sesuai, segera beli domain sebelum diambil orang lain.
- Gunakan registrar terpercaya seperti Namecheap, GoDaddy, atau Dynadot.
- Gunakan hosting berbeda untuk setiap situs dalam PBN agar tidak mudah dideteksi oleh Google.
Kesimpulan
Memilih expired domain untuk PBN harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak berakhir dengan domain yang memiliki riwayat buruk atau terkena penalti. Berikut adalah ringkasan faktor utama yang harus diperhatikan:
Faktor | Penjelasan |
---|---|
Otoritas Domain | Pilih domain dengan DA 20+ dan DR 15+ |
Profil Backlink | Pastikan memiliki backlink berkualitas, bukan spam |
Riwayat Domain | Cek di Wayback Machine untuk memastikan tidak pernah digunakan untuk spam |
Status Indeks di Google | Pastikan domain masih terindeks dengan site:namadomain.com |
Penalti Google | Hindari domain yang pernah terkena penalti atau deindex |
Harga dan Ketersediaan | Periksa di marketplace domain seperti Expireddomains.net atau GoDaddy Auctions |
Dengan memilih domain expired yang tepat, PBN bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan SEO dan peringkat situs utama tanpa risiko tinggi terkena penalti Google